Hujan Nostalgia Senja

Kala itu kami telah mandi sore, tak lama selang waktu turun hujan yang begitu derasnya, angin kencang menerpa dahan bunga dan pepohonan hingga daun-daun berjatuhan. Terasa begitu dingin di sore itu, ada ajakan dari saudari ku,"ayok mandi hujan, dah lama kita tak pernah mandi hujan lagi".katanya dengan senyuman. Aku bingung harus ikut atau tidak karena ada rasa ingin dan juga ada rasa malu, karena rumah kami dekat di jalan orang lalu lalang,. Hujan bertambah deras dan gemuruh petir pun menerpa, jantung ku berdegup kencang, yg aku pikirkan apakah ini namanya cinta? Ternyata bukan, itu adalah rasa takut dalam hatiku, lalu ku ucap," a'uzubillahiminasysyaithonnirraziim", itu perkataan kami orang muslim ketika mendengar suara gemuruh. Tak selang berapa lama gemuruh hilang dan hujan masih deras. Ku melihat di sekeliling ku tak ada orang lewat, tak ada kendaraan lalu lalang, dan para tetangga rumahnya pada tutup,. Saudariku kembali mengajak mandi hujan hmm.. untuk menyenangkan hatinya akupun menerima ajakannya, waaahhh!! Tak ku sangka begitu segar dan nikmat nya hujan sore ini. Bukan hanya sekedar hujan yang dingin namun ada kebahagiaan di dalamnya. Ada tawa dari adik dan kakak ku dengan gembiranya, akupun itu bahagia melihat tertawa dengan kebahagiaan mereka. Saat itu adalah hujan yang takkan pernah terlupakan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips untuk membuat Wajah Glow-up

My Hero dan Penyemangat nya